Tuesday, August 14, 2007

Diet Pun Boleh Makan Malam


Kegemukan
(obesitas) kian disadari sebagai sumber penyakit-penyakit diovaskular (Jantung dan Pembuluh darah), misalnya sering dikaitkan dengan obesitas.

Karena itu, kesadaran untuk menurunkan berat badan juga meningkat ditengah masyarakat. Selain untuk menghindari penyakit, upaya menurunkan berat badan biasanya juga dilakukan demi penampilan. Namun, upaya diet sering gagal ditengah jalan dan tidak mencapai hasil yang maksimal.

Menurut Eko Dwi Martini DCN, ahli gizi RSU dr Soetomo Surabaya, diet yang baik bukan berarti tidak makan. “makan tetap 3x sehari, tapi porsinya dikurangi,” katanya.

Yang juga harus dikurangi, lanjut dia adalah konsumsi gorengan dan makanan tinggi lemak. Dianjurkan pula mengkonsumsi buah dan sayuran. “Buah dan sayuran mengandung banyak serat dan vitamin sehingga memperlancar metabolisme tubuh,”jelasnya.

Bagi mereka yang berminat diet, sarapan sangat dianjurkan. Sebab, energi dari makan pagi itu akan digunakan untuk beraktifitas.

Selain makan tiga kali sehari, dua kali makan scank dikira wajar. Yang perlu diperhatikan dan diingat adalah antara makan dan scank harus ada interval 3 – 3,5jam. Misalnya bila sarapan pukul 07.00, scank I sebaiknya pukul 10.00, dilanjutkan makan siang 3jam kemudian (pukul 13.00). Selang 3jam berikutnya, snack II boleh dilakukan, dan makan malam 3jam kemudian.

Jadi, diet tidak berarti pantang makan malam. Hanya, porsinya harus lebih kecil daripada sarapan dan makan siang. Jika masih lapar, bisa ditambahkan sayuran atau buah. ”susu juga boleh dikonsumsi asal rendah lemak,” kata dokter ini.

Masih menurut Eko, banyak yang gagal diet karena tidak memperhatikan berapa lama makanan berubah menjadi energi. Dia lalu mencontohkan akan malam dengan nasi putih dan daging. Nasi putih berubah menjadi energi setelah 3-4jam. Lauk hewani berubah menjadi energi setelah 6jam. Yang sering terjadi, pelaku diet tertidur sebelum makanan tersebut menjadi energi. ”akibatnya, makanan tadi menjadi timbunan lemak,” ujarnya.

Diigatkan pula, pola makan perlu diimbangi dengan aktivitas fisik. Tidak harus olahraga. Aktivitas fisik bisa berupa kegiatan sehari-hari dirumah, misal mencuci mobil, setrika, menyanyi, atau mengecat rumah (metropolis, 9 Agustus 2007)

*lampiran:

Kegitan yang membakar 100 kalori

1. Bowling (35menit)

2. Renang (gaya dada dan kupu-kupu) (10menit)

3. Aerobik (16menit)

4. Tenis (15menit)

5. Treatmill cepat (12menit)

6. Lari jarak konstan (1Km)

7. Lompat tali (10menit)

8. Daki Gunung/Bukit (13menit)

9. Sepeda statis (20menit)

10. Menyelam (20menit)

11. Naik turun tangga (17menit)

12. Ice skate (12menit)

13. Lompat2 diair (25menit)

14. Mandi shower (25menit)

Perkiraan pengeluaran Energi

Kegiatan

Kalori/jam

Berpakaian

33

Istirahat

15

Berjalan

130-200

Berlari

500-930

Menyanyi

37

Mencuci piring

59

Setrika

59

Menyapu

110

Menulis

10-20

Berpikir

7-8

Mengetik cepat

16-40

Mengecat rumah

160

Berenang

200-700

memanjat

200-960

2 Comments:

Sugesti "mbemz" Nuraini Putranti said...

Waah..nice info....! Thank's yaw! ;)

e-learning said...

ok.. come back latter yaps..